Menetasnya Nurani Yang Lapuk : Banjir Pagerwesi: Kebohongan yang Terungkap

Admin RedMOL
0


Tabanan Bali, 6/10/2025, Redmol. Id
Bencana banjir Pagerwesi pada 10 September 2025 tidak hanya membawa dampak fisik, tetapi juga membuka tabir kebohongan yang telah lama terpendam di tanah Bali. Temuan 106 sertifikat yang beririsan dengan Tahura (Taman Hutan Raya) dan GWK (Garuda Wisnu Kencana) menunjukkan keserakahan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Keserakahan dalam Ukuran Hektar

Sertifikat-serpit yang ditemukan menunjukkan ukuran keserakahan yang luar biasa, dengan beberapa sertifikat memiliki luas hingga 70 are lebih. Pansus Trap DPRD Bali telah menyerahkan kasus ini ke kejaksaan dan kepolisian, namun pertanyaannya adalah apakah lembaga penegak hukum akan menegakkan hukum atau membiarkan kebohongan berlanjut.

Pesan dari Alam

Banjir Pagerwesi yang merenggut 18 nyawa dan menyebabkan empat orang masih hilang menjadi peringatan keras bagi kita semua. Bencana ini bukan hanya akibat alam, tetapi juga kelalaian manusia yang telah menukar hutan dengan sertifikat. Air yang seharusnya memberi hidup kini menjemput maut.

Tindakan yang Harus Dilakukan

Kita harus belajar dari bencana ini dan mengambil tindakan untuk mencegah bencana serupa di masa depan. Pemerintah dan lembaga penegak hukum harus bertindak tegas untuk membongkar kebohongan dan mengembalikan keharmonisan semesta.

Kesadaran dan Tindakan

Kita harus sadar bahwa kebohongan dan keserakahan hanya akan membawa bencana. Kita harus bertindak untuk melindungi lingkungan dan mencegah bencana serupa di masa depan. Mari kita bekerja sama untuk mengembalikan keharmonisan semesta dan mencegah bencana yang akan datang 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)